Postingan

Edisi (3/5) Paskah : Pembebasan di Papua

Gambar
  (Bebas dari, Melalui dan Bebas Untuk) * Refleksi Teologis Pembebasan* Oleh, Mikael H. Aud Prolog Pada tulisan edisi (1 dan 2) sudah dijelaskan apa itu paskah. Yakni paskah bagi orang Israel (Yahudi) adalah perayaan pembebasan dari perbudakan di Mesir, yang Allah menyatakan pembebasan itu melalui Musa dan Allah membawa mereka ke “Tanah Kanaan.” Sedangkan Paskah bagi Kristiani adalah perayaan Yesus yang tersalib, wafat dan bangkit. Di mana manusia didamikan dengan Allah, leluhur, sesama, dan alam semesta (kosmos). Maka pertanyaan dalam penulisan lanjut ini adalah apakah orang Papua mengalami pembebasan dalam Kristus yang tersalib, wafat dan bangkit itu yang kini dirayakan dalam perayaan Paskah? Dan itu terjadi dalam konteks apa? Dan bagaimana kini Gereja (Papua) memaknai dalam Paskah? Singkatnya adalah dialog antara kehadiran gereja yang membawa injil Yesus yang tersalib, wafat dan bangkit itu bagaimana orang Papua mengalami pembebasan dosa yang memungkinkan perdamaian dengan

Edisi (2/5) Paskah: Pembebasan di Papua

Gambar
  *Refleksi Teologis Pembebasan* Oleh, Mikael H. Aud   Perayaan Paskah yang menjadi tradisi gereja Kristen (Katolik) menurut kaleder liturgis pada tahun ini (2023) jatuh pada bulan April. Serentak dirayakan secara universal. Perayaan ini menjadi satu-satunya inti, pusat, pokok, substansi dari seluruh kerangka eksistensi gereja itu sendiri.“Pergilah dan beritakanlah; Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan (Mat 10: 7, Mark 6 : 6b-12). Dan pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Mat 28 : 19-20); yakni amanat agung Yesus kepada para rasulnya sesudah Yesus bangkit, yang menjadi makna eskalogis, kristologis, trinitaris, dan soteriologis. Karena itu Yesus sediri pula menetapkan Paskah atas   salib, wafat dan kebankitan-Nya yang mendamaikan manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, manusia dengan alama semesta. Jadi ini bukan sekedar kon