Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2023

DOB Suatu Wacana Kekeliruan

Gambar
      Redaktur     7 April 2023    4 min read (Refleksi Sosial Pemekaran Provinsi di Papua) Oleh : P. Pilamo Oagay Masyarakat pada kekeliruan atas semua wacana yang telah dibuat pemerintah karena tanpa argument yang pasti telah berbuah manis pemekaran provinsi. Seakan masyarakat menerima tanpa basah-basih walaupun masyarakat ada yang kontra pemerintah tidak mampu untuk menjelaskan pada akhirnya keputusan itu suatu paksaan sehingga masyarakat mengalami kekeliriuan. Hal ini suatu kefatalan pemerintah sebagai pemimpin Negara tanpa memikirkan secara bijak. Sehingga ketika pemekaran itu jatuh semua pada keliru dan membentuk dua kubuh yakni pro dan kontra. Semua ide pemerintah otak mengandung suatu nepotisme dan nafsu akan segalah sesuatu menguras masyarakat dalam segalah bentuknya namun tubuh dikuasai konsumerisme walaupun hidup mewah mengiginkan yang lebih mewah suatu idealisme yang menjajah secara inperialis. Pemekaran Provinsi  Pemekaran provinsi adalah pengabungan wilayah

Part IV: Membongkar Kedok Busuk Pemerintah dan TNI Polri NKRI di Tenggah Masyarakat Jayawijaya Provinsi Papua Pengunungan

Gambar
“Pemerintah dan TNI Polri di Kabupaten Jayawijaya gagal mewujudkan motto Yogotak Hubuluk Motok Hanorogo” Oleh, Lewi Pawika  Tiga tulisan sebelumnya, telah di ketahui oleh para pionir-pionir yang telah dikritisi dan di bongkar kedok busuk mereka dalam tulisan tersebut. Setelah mengetahui kedok busuk mereka, ternyata mereka (TNI Polri bersama pemerintah dan elit local) hendak melahirkan masalah baru guna menghancurkan Lemba Agung Jayawijaya itu. Namun ada beberapa persoalan yang hendak di biarkan yang adalah misi utama mereka.             Kehadiran tulisan ini juga tak terlepas dari persoalan yang sedang di pelihara itu. Pertanyaan mendasar dalam tulisan ini adalah apa masalah yang sedang di pelihara? Siapa yang memelihara? Dan kenapa di pelihara dan di lahirkan masalah baru? Pastor Frans Lieshout (misonaris Belanda) saat perpisahan dengan umat Katolik Papua di Angkasa-Jayapura pada 26 Oktober 2019 menegaskan bahwa “Wamena hancur, hancur dan hancur. Orang gunung yang buat itukah?

Papua Pengunungan: Bentangkan Merah Putih Sebagai Peralihan Isu

Gambar
  “West Papua aman-amankah?” Oleh, Lewi Pawika   KabarPapua.com menuliskan peristiwa yang terjadi di Wamena pada 15 Agustus 2023 bahwa “Papua Pengunungan Betangkan Bendera Merah Putih Sepanjang 2.023 Km”.  Ribuan warga kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pengunungan membentangkan benderah merah putih sepanjang 2 kilometer dari kawasan Jalan Poros Yosudarso , tepatnya Bundaran Bank BRI hingga Sinakma, selasa 15 Agustus 20223. Peristiwa tersebut di pimpin Penjabat Gubernur Papua Pengunungan Nikolaus Kondomo dengan di awali upacara singat, jelasnya. Pembentangan bendara merah putih ini merupakan inisiasi Pemerintah Provinsi Papua Pengungan dengan kolaborasi TNI-Polri. Hal ini bertujuan untuk memeriahkan HUT yang ke-78 RI. Ujarnya. Dalam peristiwa tersebut, Penjabat Gubernur Papua Pengungan menyammpaikan sejumlah hal; pertama, bentangan bendera melibatkan 5. 000 waga. Forkopimda Papua Pengunungan dan Kabupaten Jayawijaya juga turun berpartisipasi. Kedua, Bendera sepanjang 2.02